Senin, 11 April 2011

Kewajiban Shalat dalam Islam



Ibadah Shalat adalah suatu kewajiiban yang harus dilaksanakanoleh setiap muslim dan muslimah yang sudah baligh (dewasa). Hal ini didasarkan pada dalil-dalil dalam bentuk perintah yang terdapat dalam Al-Quran dan Hadits Nabi. Di antara dalil-dalil tersebut adalah firmanNya : 
وَاَقِيْمُوْ الصَّلَىةَ وَآتُوْ الزَّكَوةَوَارْكَعُوْامَعَ الرَّاكِعِيْنَ

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku
QS Al-Baqarah : 43.
Ayat Al-Qur’an ini secara jelas memerintahkan setiap muslim untuk melaksanakan shalat. Tentunya shalat yang dimaksud adalah shalat yang wajib (fardhu). Perintah shalat ini kembali ditegaskan dalam ayat berikutnya, Allah ta’ala berfirman :
 وَاَقِيْمُوْ الصَّلَوْةَ وَآتُوْالزَّكَوةَ وَمَاتُقَدِّمُوْا لاَِنْفُسِكُمْ مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوْهُ عِنْدُاللهِط اِنَّ اللهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ
Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat dan apa-apa yang kamu usahakan dari kebaikan bagi dirimu, tentu kamu akan dapat pahalanya pada sisi Allah sesungguhnya Allah maha melihat apa-apa yang kamu kerjakan. QS Al-Baqarah : 110
Ayat ini adalah bentuk dari perintah shalat yang dibarengi dengan janji pahala dari Allah ta’ala bagi mereka yang mengerjakan shalat. Pada ayat yang lainnya disebutkan perintah shalat dengan menyambungnya pula hikmah dan tujuan dari didirikannya shalat tersebut. Allah ta’ala berfirman :
وَاَقِيْمِ الصَّلَوةَ اِنَّ الصَّلَوةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرَ
Kerjakanlah shalat sesungguhnya shalat itu bisa mencegah perbuatan keji dan munkar. QS Al-Ankabut : 45.
Perintah melaksanakan shalat seringkali juga digabungkan dengan perintah ibadah lainnya terutama zakat. Seperti yang disebutkan dalam firmanNya :
وَاَقِيْمُوْ الصَّلاَةَ وَآتُوْ الزَّكَوةَ وَاَطِيْعُوْ االرَّسُوْلَ لَعَلَكُمْ تُرْحَمُوْنَ
Dan kerjakanlah shalat, berikanlah zakat, dan taat kepada Rasul, agar supaya kalian semua diberi rahmat. QS An-Nuur: 56.
Selain ayat-ayat tersebut masih banyak ayat-ayat lainnya yang memerintahkan setiap muslim untuk mendirikan shalat. Dari beberapa ayat tersebut ada hal yang menarik yaitu bahwa perintah shalat selalu menggunakan kata “mendirikan” bukan “mengerjakan”, sebagaimana dalam bahasa Arab bahwa kata “aqiimu ash-shalat” memiliki makna bukan sekadar mengerjakan tapi lebih dari itu yaitu pelaksanaan dengan penuh kesungguhan yang melibatkan anggota badan dan hati.
Sementara perintah melaksanakan shalat juga disabdakan oleh Nabi Muhammad Shalala ‘Alaihi Wasalam dalam beberapa haditsnya. Rasulullah bersabda :
بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ
Islam dibangun di atas lima (landasan), persaksian tidak ada ilah selain Allah dan sesungguhnya Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji dan puasa Ramadhan”. (HR. Bukhari : 7).
Hadits ini menunjukan bahwa shalat adalah bagian integral dari bangunan Islam. Ia menjadi tiang penopang bagi tegaknya bangunan Islam. Dalam riwayat yang lainnya rasulullah memerintahkan setiap orang tua untuk menyuruh anak-anak mereka melaksanakan shalat ketika mencapai usia baligh, Rasulullah bersabda :
"مروا أولادكم بالصلاة وهم أبناء سبع واضربوهم عليها وهم أبناء عشر، وفرقوا بينهم في المضاجع" 
“Perintahkanlah anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat ketika mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka bila pada usia sepuluh tahun tidak mengerjakan shalat, serta pisahkanlah mereka di tempat tidurnya.”(HR. Abu Dawud)
Hadits yang mulia ini memerrintahkan kepada setiap orang tua untuk memerintahkan anak-anak mereka untuk melaksanakan shalat ketika telah dewasa. Hadits ini sebenarnya juga sebagai penguat dari Al-Qur’an di mana Allah ta’ala berfirman :
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلاَةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لاَنَسْئَلُكَ رِزْقًا نَّحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى
Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa. QS Thaha : 132.
Hadits-hadits yang memerintahkan shalat sangat banyak jumlahnya, sehingga tidak mungkin akan dibahas dalam buku ini. Kami cukupkan dengan hadits Nabi yang mulia mengenai kewajiban melaksanakan shalat ini dengan sabdanya :
إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكَ الصَّلاَةِ
Sesungguh antara seseorang dgn kesyirikan dan kekufuran adl meninggalkan shalat. Dalam riwayat yang lainnya disebutkan dari Buraidah ibnul Hushaib radhiyallahu ‘anhu ia berkata “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
الْعَهْدُ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلاَةُ فَمَنْ تَرَكَهُ فَقَدْ كَفَرَ
Perjanjian antara kita dan mereka adalah shalat maka barangsiapa yg meninggalkan shalat berarti ia “kafir”.
Jadi shalat adalah pembeda antara orang Islam dengan orang-orang di luar Islam, barangsiapa yang meninggalkannya maka ia telah jatuh ke dalam dosa besar dan mendekati pintu kekufuran. Maka hendaklah kita selalu mengerjakan shalat, karena ia adalah salah satu dari kewajiban yang telah Allah dan rasulNya tetapkan dalam Al-Aqur’an dan As-Sunnah.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...