Minggu, 03 April 2011

Emas Seberat Buku, Mau?


Oleh : Abu Aisyah



Siapakah penulis terkaya di dunia? JK Rowling? Andrea Hirata? Habiburrahman As-Syirazy? Di zaman sekarang ita bersyukur ternyata untuk menjadi kaya bisa juga dengan menjadi penulis. Buktinya mereka (para penulis) telah bisa menikmati hasli dari menulis mereka. Jika selama ini penulis dipandang sebagai sebuah profesi yang tidak menghasilkan uang, sepertinya image ini terbantahkan. Walaupun tidak menutup mata juga banyak di antara penulis yang hidupnya pas-pasan.
Saya melihat bahwa menulis adalah sebuah panggilan jiwa, ia dasarkan dari ideology dan keyakinan, sehingga tanpa dibayarpun menulis adalah sebuah kegiatan yang mengasyikan. Apalagi jika aktiftas menulis kita menghasilkan materi yang bisa memenuhi kebutuhan hidup kita.
Bisa jadi negara kita masih belum bisa memberikan penghargaan yang layak bagi para penulis, namun itu tidak menjadikan kita ogah-ogahan untuk menulis.  Karena menulis adalah sebuah kebutuhan bukan sekadar kewajiban. Syukur-syukur kalau pemerintah ke depan akan memberikan sebuah penghargaan bagi para penulis yang komitmen untuk mencerdaskan bangsa. Dan smemang seharusnya demikian, karena penulis adalah para pejuang yang selalu mengasah otak mereka dengan menorehkan pena ilmu pengetahuan bagi kemajuan peradaban.
Bila kita melihat kembali sejarah peradab Islam, maka kita akan dapati bagaimana pemerintah Islam memberikan penghargaan yang luar biasa kepada para penulis.
Adalah Khalifah Muhammad bin Abdul Malik az Zayyat yang menganggarkan lebih dari 2000 dinar setiap bulan untuk para penerjemah dan penyalin buku. Sebuah jumlah yang fantastis,  pada masa itu dan hingga kini. Sementara Khalifah Al-Ma`mun selalu memberi emas kepada Hunain bin Ishaq seberat buku-buku yang diterjemahkannya ke dalam bahasa Arab.
Inilah penghargaan peradaban Islam terhadap para penulis. Mereka dipacu untuk menulis, menyalin, menerjemahkan dan melakukan penelitian yang bertujuan menggali ilmu pengetahuan. Dengan dipacunya mereka inilah peradaban Islam mengalami kemajuan yang pesat, sehingga tidak heran jika perpustakaan-perpustakaan pada masa keemasan Islam penuh dengan buku-buku dan para pengkajinya.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...